Catatan Pena
Minggu, 29 Juni 2014
Minggu, 08 Juni 2014
Jemari ku Menari
Kalah
Kala Senja telah Tiba
kulukiskan mimpi dalam kertas putih
warna-warna indah yang ada dilangit
membuatku larut dalam suasana
jemari yang semakin liar menari
melukis semua mimpi-mimpi
jemari yang menari indah diatas kertas
kini telah lelah
hingga coretan-coretan tinta yang merusak keindahan
kelelahan yang ku rasa semakin menusuk keurat nadi
seperti Virus yang semakain menyebar dipenjuru tubuh ini
dalam kelelahan ini
ku sobek kertas usang
ku lukis lagi semua mimpi-mimpi didalam hidup ini
sunguh berat, jemari tak bisa menari seindah tadi
ku paksa dan aku harus bisa melukiskan mimpi-mimpiku dikertas ini
jemari yang semakin lemah
jemari yang semakin lelah
otot-otot ini sudah semakin kaku
virus yang terus merusak jaringan nadiku
sungguh lelah
virus yang semakin menyiksaku
membuat ku gagal memnjadikan sesuatu dikertas ini.
Virus ini Seperti kalian yang menbangkitkanku dan merusak ku secara berlahan, dengan segaja.
@il
Sabtu, 07 Juni 2014
Terjadi Lagi
Memahami Hidup
Lalu lalang kehidupan
gemerlap lampu kota mengiringi langkah
cahaya indah yang berwarna dikehidupan
sering kita tertipu akan keindahan cahayanya
kehidupan yang begitu indah
keindahan yang membuat kita tertipu
tertipu?? tertipu hingga kita serasa terbuta
buta akan keindahannya, terjerumus oleh warnanya
kebutaan yang membuat kita tidak sadar
membuat kita lupa akan nilai-nilai kehidupan
mudahnya kita diadu didalam kesatuan ini
mudahnya kita menyimpulkan
tanpa kita tahu secara utuh semuanya
lantas apa dan siapa kita? apakah kita telah lupa?
cahaya sang fajar, mulai memudar
kita tetap seperti ini. kedewasaan akan diri yang tak kunjung beranjak
suara-suara mistis, suara-suara alam yang telah memangil-mangil
akankah kita tetap seperti ini?
kita mudah dipecah belah
kita mudah terprofokasi
kita mudah menyimpulkan sepihak
lantas apa artinya perjuangan
apa artinya persatuan
lantas apa artinya kemerdekaan
apa artinya semua ini
jika kita masih seperti ini, dan semua hanya kepalsuan belaka.
Lokasi: surabaya
Surabaya, East Java, Indonesia
Minggu, 25 Mei 2014
Lelah
Waktu terus berjalan
sempitnya waktu yang ku miliki
kebebasan berkreasi dikampus
serasa amat terbatas
dengan keterbatasan itu
ku coba memaksimalkannya
meskipun lelah mendera
letih yang setiap hari kurasakan
sakit yang tak lagi ku hiraukan
ku coba untuk memaksimalkan waktuku untuk kalian
ku coba berbuat yang terbaik untuk kalian kawan
rasa sakit ini tak pernah ku rasa
demi kalian ku korbankan tidurku
hanya ingin melihat kalian sukses
tak pernah tersirat difikiranku
untuk meminta imbalan,
kini lelah yang tak bisa terkendali
amarah yang terus kutahan.
kitika kalian sulit untuk bangun
dengan usaha keras ku coba untuk membangkitakan kalian
terkadang kalian sulit ku bangunkan
hingga ku lelah dan tak bisa berbuat apa-apa
terkadang ada tanya dariku
mengapa aku harus membangunkan dan memperjuangkan kalian?
sedangkan kalian bukan siapa-siapa ku
darah bukan, aku tak punya kepentingan yang singnifikan dengan mu!
mungkin ini, kalimat tanya yang konyol, tapi terkadang ada benernya.,,
mencoba untuk tidak memikirkan kalian
itu sulit kawan
lelah dan letih ini semakin merasuk ketubuhku
raga yang tak lagi mampu menahan rasa sakit ini
mata yang selalu ingin tertutup
kucoba menahan demi kalian.
hari hari yang akan datang
ku berharap kalian tersadarkan oleh alam
kalian harus bangun kawan
kalian harus bangkit dan berlarilah kawan
bangkit dari sistem yang telah menidurkan kalian
kawan kalian layak dan pantas untuk bangun dan melawan sistem yang menidurkanmu
kawan lihat dan lihat alam semesta yang telah hancur karena sistem
kawan bangun dan bangkit.............................
ku pasangkan jiwa ini didada untuk kalian
kesuksesanmu adalah cahaya bagi ku
dan kesuksesanmu akan mengatarku ke alam yang bijaksana
raih semua angan-angan muliamu
letakan semua kegelisahanmu
ambil cahaya terang dari ujung fajar
taruh cahaya itu didadamu
ambil api matahari
yang akan terus menerangimu
katakan pada semesta, kalian mampu dan mampu
berlarilah kawan dengan segala cita-cita muliamu
ku kan tersenyum dan bangga melihat kalian dari ujung kesunyian langkahku.
@il
Sabtu, 24 Mei 2014
Perempuan Indonesia
Perempuan Indonesia
ku ingat Nama Kartini
teringat kata bung "sarinah"
cita-cita luhur perempuan indonesia
masih banyak lagi pejuang, perempuan indonesia
perlakuan terhadap perempuan indonesia
layaknya permata?
permata dalam kotak
bukan itu kata Bung
perempuan indonesia.,
famenisme apakah itu ajarannya?
menurut Bung, bukan itu.
lantas dimana kemerdekaan ini
dimana kemerdekaan permpuan indonesia?
perempuan indonesia
permata yang bebas dan bersinar secara luas
perempuan yang memiliki kebebasan
perempuan yang penuh cita-cita
perempuan yang berbudi luhur.
kebebasan?
seperti apa kebebasan menurut bung?
haruskah sebebas hari ini bung?
lihat bung
permpuan indonesia, moderen ini?
famenisme seperti ini bung?
haruskah aku bertanya kepada langit yang gelap?
bung pernah berkata, perempuan indonesia adalah perempuan yang berbudi luhur
kata bung, agama sudah mengajarkan kepada kita tentang perempuan indonesia
kata bung perempuan indonesia harus meiliki kemerdekaan dan budi pekerti
bung perempuan indonesia, sudah kehilangan moral?!
kata bung, harusnya perempuan indonesia sejajar dengan laki-laki
bukan untuk menyaingi tapi saling mengisi.
tapi hari ini perempuan indonesia, telah memjelma seperti mounster
hanya menegakkan keegoisannya
bener kata bung, perempuan memiliki banyak kelebihan
egois, emosional, sensitif dan mudah terpengaruh............
semoga saja hari yang akan datang, perempuan indonesia bisa menemukan dirinya
jiwanya indonesia, cita-cita dan tidakanya luhur
perempuan yang memiliki kebebasan, bercita-cita, dan berbudi luhur
perempuan yang memiliki darah perjuangan
perempuan yang saling mengisi dengan laki-laki
layaknya siang dan malam yang saling mengisi begitu indah.
cita-cita bung sangat mulia terhadap perempuan indonesia
cita-cita perempuan yang seperti kartini dan sarinah indonesia.
kemerdekaan tidak sempurna jikalau perempuan indonesia kehilangan jiwanya...........
indonesia perempuanku..............................
@il
Jumat, 23 Mei 2014
Selamat Jalan
Surgamu
Langkah Hidup penuh keikhlasan
Tindakanmu penuh kebijaksanaan
suaramu adalah lagu merdu bagi kami
ketabahan
kesabaran
kejujuran tingkahmu
luhur budimu
jiwamu besar, begitu indah laksana taman surga bagi kami
namamu adalah wujud langkahmu "ISTIQOMAH"
sang bulan mengatarmu kelangit laksana isra' miraj "rojab"
ratu Hari "Juma'at" menemani langkahmu
sang fajar Shidiq menerangi langkamu
ribuan Do'a Mengatarmu kembali Pada-Nya.
wajahmu bersinar
wajahmu terang
wajahmu nampak seperti Emas yang Mulia
tetesan air mata yang taksangup keluar
rasa shukurku, telah mengenalmu
kau temani langkahku
kau berDo'a untuk ku
kau ajarkan padaku tetang banyak hal
sedangkan aku bukan darahmu
kau ikhlas, mengajarku
tak akan kulupakan namamu
cita citamu mulia
sesuai tingkahmu
kau mewujudkan
bukan hanya mimpi mimpi ilusi belaka.
kini kau telah kembali pada-Nya
jiwa mu akan selalu ada dalam benak kami anak-anakmu
perjuanganmu akan kami teruskan
budi pekertimu akan menjadi inspirasiku.
Selamat Jalan..........
wajah terangmu membuatku takbisa berkata kata.
ini Surgamu.................................
@il
Rabu, 21 Mei 2014
Catatan Hitam
Kemunafikan
langit langit gelap dibengawan
suara gemuruh
sura gemericik
suara suara yang mnjadi mesteri
tak ada satu manusia
tak ada satu kehidupan
tak ada satu sejarah
tanpa kemunafikan
biarlah sejarah menjadi saksi kemunafikan
kemunafikan yang terbungkus rapi oleh kebnaran kebenaran ilusi
lalu lalang kehidupan manusia
kehidupan yang penuh kemunafikan
dimana dan dimana
letak letak kesucian-Nya
kembali dan kembali
dimana kita kan kembali?
ilalang menari indah bersama sang angin
indah dan indah..............................
haruskah selamanya
selamanya kemunafikan terjadi
tidak adakah sejarah dunia tanpa kemunafikan
ku bertanya pada langit yang gelap
ku coba melawan kegelapan kegelapan ini
awan awan hitam yang semakin hilang
cahaya terang yang semakin terlihat diujung mata
tersadarkan olehnya
awan hitam yang semakin menghilang cahaya terang yang bersinar
kegelapan pasti akan hilang dan tak selamanya kegelapan itu terjadi
apakah mungkin kemunafikan juga seperti itu
kusadarkan kaki dan merenung
kusadari kemunafikan akan hilang
meskipun itu sulit
tersadar oleh sang waktu yang terus berputar
kemunafiakan itu terus berputar
kemunafikan tidak akan hilang
kemunafikan hanya ada didalam diri
biarkan sejarah mencatat semua kemunafikan
dan biarkan sejrah mencatatan langkahku.
@il
Langganan:
Postingan (Atom)